Jepang Opini

Yanki: Jamet, Geng Motor dan Bentuk Premanisme Remaja Jepang

"Audisi Yankee Idol" disponsori oleh Avex, pict by Modelpress
“Audisi Yankee Idol” disponsori oleh Avex, pict by Modelpress

Menginjak usia remaja merupakan masa yang rentan bagi anak karena fase peralihan ini akan diwarnai dengan berbagai keingintahuan terhadap hal baru dan gejolak emosi yang tinggi dalam rangka ingin mencoba-coba hal baru guna mencari jati diri. Anak-anak yang baru saja menginjak fase remaja sangat rentan terbawa arus kehidupan sehingga sangat penting bagi orang tua untuk lebih menyadari dan memastikan lingkungan dan pergaulan anak sehat. Adanya fenomena kenakalan remaja menjadi salah satu dampak akibat buruknya lingkungan dan pergaulan yang diadaptasi oleh anak. Kenakalan remaja identik dengan perbuatan buruk yang melanggar norma bahkan dapat menjerumuskan kepada tindak kriminal yang dilakukan oleh remaja.

            Tidak memandang bulu, kenakalan remaja serupa virus yang dapat menjangkit remaja dari belahan dunia mana pun. Fenomena kenakalan remaja juga dapat terjadi di negara maju dengan sistem pendidikan dan teknologi yang maju sekalipun. Di Jepang, yanki sering disebut sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja. Yanki adalah istilah bagi sekelompok remaja nakal di Jepang. Dapat dikatakan pula bahwa yanki adalah perwujudan premanisme tingkat dini yang dilakukan oleh anak-anak usia remaja.

            Yanki dapat diidentifikasikan dengan mudah melalui cara penampilan yang mencolok. Yanki memiliki gaya dan warna rambut yang unik, mengenakan pakaian dengan aksesoris yang mencolok, dan bahkan sebagian dari mereka mencukur habis alisnya untuk memperlihatkan ketangguhan atau kejantanan mereka. Gaya penampilan yang tidak biasa inilah yang menjadi salah satu alasan yanki sering dikaitkan dengan kenakalan remaja. Pasalnya, di lingkungan sekolah pun, yanki akan terlihat mencolok penampilannya daripada siswa-siswa lainnya.

            Bentuk kenakalan yanki tidak hanya dipandang dari gaya berpenampilannya yang nyeleneh, yanki juga sering terlibat dalam, perkelahian, balap liar, pelecehan seksual, merokok hingga taraf yang lebih parah adalah minum minuman keras atau terlibat narkoba. Karena kegemaran yanki dalam membuat onar, mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, sering kali mereka harus berhadapan dengan kepolisian Jepang. Meski yanki berlabel buruk di mata masyarakat, tetapi banyak sekali kisah-kisah yanki yang diangkat ke dalam dunia fiksi melalui manga, anime, film dan lain sebagainya. Contohnya seperti, Manga Crows karya Hiroshi Takahashi, Novel Yakuza Moon karya Shoko Tendo, series Yankee-kun to Megane-chan dan masih banyak fiksi lainnya yang mengangkat tema tentang yanki.