Anime Jepang Manhwa

Author “The Beginning After The End” Tanggapi Kritik Terhadap Adaptasi Anime

Visual anime “The Beginnng After The End”. Sumber: IMDb.com

Adaptasi anime The Beginning After The End (TBATE) menjadi sorotan dalam dua minggu terakhir akibat berbagai kritik pedas dari penggemar terkait kualitas anime yang disajikan. Dengan rating rendah di IMDb dan banyaknya komentar negatif yang menyasar kualitas adaptasi, kreator manhwa populer ini akhirnya angkat bicara.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan melalui Reddit, penulis TBATE, TurtleMe, menyampaikan bahwa ia sangat memahami kekecewaan para penggemar. Ia mengaku tidak menutup mata terhadap kritik dan merasa situasi ini menjadi momen penting untuk refleksi dan evaluasi.

“Saya ingin mengajak penggemar untuk tetap menghargai proses yang sedang berjalan dan tidak langsung menghakimi hasil akhir,” tulisnya.

TurtleMe juga membandingkan situasi ini dengan masa awal manhwa TBATE yang dulu pun sempat dikritik, namun perlahan berkembang berkat dukungan komunitas. Ia menegaskan bahwa rasa cinta terhadap karya bukan berarti menyerah saat menghadapi tantangan, melainkan justru menjadi kekuatan untuk terus maju.

Dalam wawancaranya, TurtleMe menjelaskan bahwa adaptasi anime ini adalah sebuah pengalaman baru baginya. Proses kolaborasi dengan pihak industri dan studio seperti Studio A-Cat serta platform Tapas dan Crunchyroll memberikan perspektif yang berbeda dalam mewujudkan karya tersebut menjadi bentuk animasi di layar kaca.

“Saya belajar bahwa di industri anime, sangat jarang bagi kreator punya suara untuk memutuskan detail-detail ketika mengerjakan produksi sebuah anime,” ungkapnya.

Meski begitu, TurtleMe tetap berharap bahwa adaptasi ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih baik dan ia menerima semua masukan dengan hati terbuka. Ia juga menyatakan akan menyiapkan kejutan spesial untuk para penggemar setia di masa mendatang.

Pernyataan TurtleMe ini menjadi bukti nyata pentingnya komunikasi yang terbuka antara kreator dan penggemar. Di tengah gempuran kritik tajam, ia memilih untuk hadir, mendengar, dan merespons secara bijak. Pendekatan ini menunjukkan bahwa dunia kreatif, terutama industri anime dan manhwa, bukanlah ruang yang sempurna, namun dapat menjadi ruang belajar dan berkembang ketika penggemar dan kreator saling memberi ruang dan pengertian.

Dengan segala tantangan yang ada, TurtleMe tetap menunjukkan sikap optimis. Ia percaya bahwa kritik yang disampaikan dengan itikad baik dapat menjadi bahan bakar untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik, bukan alasan untuk menyerah.

Adaptasi anime TBATE mungkin belum sempurna, namun langkah-langkah awal ini membuka potensi besar yang bisa terus dikembangkan. Dan selama masih ada semangat untuk mendengar dan belajar, masa depan adaptasi anime ini tetap bisa menjanjikan selagi studio yang menggarap ingin terus berusaha untuk berkembang.