Shinto adalah agama resmi di Jepang. Shinto dapat diartikan sebagai “jalan Dewa”. Masyarakat Jepang meyakini adanya Dewa-Dewi lokallah yang melindungi Jepang. Meskipun merupakan agama asli Jepang justru akar dari ajaran agama ini berasal dari India yang disampaikan melalui China dan Korea pada abad 538 M. Namun, jauh sebelum perhitungan tahun masehi, masyarakat Jepang kuno memiliki kisah-kisah mitologi kuno yang menceritakan asal-usul negara Jepang yang konon juga merupakan fondasi dari terbentuknya agama dan kepercayaan masyarakat Jepang. Masyarakat Jepang mempercayai bahwa lahir tiga dewa yang bersatu menjadi satu kesatuan spiritual. Lalu, lahir dua dewa lagi yang dikenal dengan Dewa Izanagi dan Dewi Izanami. Dewa Izanagi dan Dewi Izanami inilah yang kemudian menggulung laut dengan tombak saktinya dan menciptakan delapan pulau. Diceritakan bahwa Dewa Izanagi dan Dewi Izanami turun ke bumi, tepatnya di pulau utama yang sekarang dikenal sebagai Jepang.
Shinto adalah kepercayaan animisme karena meyakini banyak dewa. Masyarakat Jepang yang berkepercayaan Shinto akan menyembah roh nenek moyang. Walaupun demikian, kebanyakan umat Shinto menyembah dewa Matahari, Amaterasu. Umat Shinto juga percaya bahwa kaisar adalah keturunan dewa. Kedati demikian, justru dalam buku Seikatsu Kaizen karya Susy ONG dijelaskan bahwa banyak pihak meragukan Shinto sebagai agama karena tidak memiliki kitab suci. Akan tetapi, hingga kini eksistensi Shinto sangatlah kuat sebagai identitas agama mayoritas masyarakat Jepang.
Shinto pernah mengalami bentrok dengan agama buddha. Tahun 1868, saat era pemerintahan baru, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengatur adanya pembeda atau pemisah antara agama Shinto dan Buddha. Ini ditujukan supaya agama Shinto tidak terpengaruh dengan unsur-unsur agama Buddha. Pemisahan ini juga dibarengi dengan pencabutan hak tanah milik Buddha, diikuti juga dengan sentimen negatif yang menyebabkan aksi anarkis perusakan kuil dan patung Budhha. Peristiwa ini secara tidak langsung bermaksud untuk menjadikan Shinto sebagai agama resmi di Jepang.
Nah, demikianlah sejarah singkat agama Shinto yang menjadi agama resmi di Jepang. Meskipun diragukan karena tidak memiliki kitab suci, tapi Shinto tetap menjadi agama dengan nilai religius yang kuat.