Dewasa ini globalisasi tidak hanya membawa arus perkembangan teknologi ke Indonesia, makanan juga menjadi salah satu trend yang membanjiri pasar Indonesia. Restoran yang menawarkan makanan-makanan luar negeri semakin banyak diminati. Makanan Jepang dan Korea menjadi sangat populer di lidah masyarakat Indonesia. Rasa penasaran yang tinggi terhadap citra rasa yang berbeda menjadi salah satu faktor makanan-makanan dari Negeri Sakura dan Negeri Gingseng ini banyak diminati. Ditambah dengan trend entertainment, makanan menjadi lebih cepat terdorong masuk dan diterima oleh lidah masyarakat Indonesia.
Sushi dan kimbab salah duanya. Makanan berupa roll rice ini adalah menu yang naik daun. Sekilas, secara bentuk, sushi dan kimbab sangatlah mirip, tetapi ternyata keduanya adalah makanan yang berbeda. Sebagai pecinta kuliner tentunya foodies harus bisa membedakan antara sushi dan kimbab agar tidak salah dalam memilih selera.
Sushi dan kimbab datang dari negara yang berbeda. Menurut sejarah, pada abad ke-5 dan ke-3, sushi yang merupakan makanan tradisional Jepang ini berasal dari China dan dikenal sebagai pengawetan ikan dalam garam. Kemudian berkembang hingga sushi dikenal sebagai teknik mengawetkan ikan menggunakan nasi yang dicampur cuka beras dan sake. Setelah itu, ikan disimpan dalam keadaan sudah terbalut nasi dan cuka. Namun, kemudian nasi tersebut tidak dikonsumsi, yang dikonsumsi hanyalah ikan. Itulah yang disebut dengan narezushi. Teknik pengawetan ikan yang demikian itu dikatakan juga telah dilakukan selama berabad-abad oleh orang-orang Asia Tenggara.
Sementara itu, kimbap diketahui muncul di Korea pada saat Jepang berperang dengan Korea tepatnya pada abad ke-20. Dikatakan bahwa Korea menyukai sushi dan memasaknya dengan cara mereka sendiri. Namun, pendapat lain mengatakan bahwa Korea sudah memiliki tradisi makan nasi yang dibungkus dengan rumput laut sejak lama. Faktanya, banyak koki korea yang berguru kepada Jepang untuk mempelajari mengenai bahan-bahan murni yang digunakan, persiapan yang memakan waktu, dan ritual saat membuat makanan yang mereka adopsi menjadi kimbab itu.
Meskipun sekilas tampak sama, tetapi ada pembeda yang dapat diperhatikan untuk membedakan keduanya. Pertama, sushi merupakan makanan tradisional dan cukup sakral di masa lampau. Sushi terkategori makanan mewah dan dulunya hanya dimakan ketika perayaan hari besar atau saat-saat tertentu saja. Sushi juga harus dimakan menggunakan sumpit, hal inilah yang membuat sushi dinilai sebagai makanan mewah yang disajikan di acara-acara formal. Sementara itu, kimbab dinilai lebih kasual dan dapat dimakan saat santai. Kimbab juga dapat dimakan langsung menggunakan tangan.
Selanjutnya, perbedaan mendasar yang dapat membedakan antara sushi dan kimbab adalah dari bahannya. Sushi menggunakan bahan-bahan yang sebagian besar merupakan bahan mentah. Seringnya sushi menggunakan ikan mentah sebagai toping, sedangkan kimbab menggunakan bahan-bahan yang sudah matang seperti keju, tuna kalengan, telur, bulgogi panggang dan lain sebagainya. Perbedaan yang mencolok juga dapat dilihat dari sushi yang menggunakan wasabi. Sementara itu untuk menggantikan jahe segar, kimbab menggunakan kimchi. Kimbab juga tidak menggunakan wasabi. Nasi yang digunakan pun berbeda-beda. Sushi cenderung menggunakan nasi putih, sedangkan kimbab bisa menggunakan nasi merah dan hitam juga.
Nah, itulah perbedaan antara sushi dan kimbab secara kasat mata. Setelah ini jangan sampai salah membedakan, ya, foodies! Btw, kamu tim sushi atau kimbab?