K-Pop Korea Musik

Kontroversi KISS OF LIFE Picu Diskusi Soal Sensitivitas Budaya

Sumber: X @KISSOFLIFE_S2

KISS OF LIFE, girl group rookie asal Korea Selatan di bawah naungan S2 Entertainment, baru-baru ini menjadi pusat kontroversi global. 

Dalam sebuah livestream yang bertujuan merayakan ulang tahun anggota tertua mereka, Julie, grup ini justru memicu gelombang kritik karena dianggap melakukan apropriasi budaya dan tindakan rasis.

Sumber: X @KISSOFLIFE_S2

Apa yang terjadi?

Pada tanggal 2 April, grup yang beranggotakan Julie, Natty, Belle, dan Haneul ini menggelar siaran langsung bertema “old-school hip hop”. Mereka tampil dengan gaya yang identik dengan budaya hip hop seperti cornrows, Bantu knots, rantai emas besar, serta gaya bicara dan gestur ala African American Vernacular English (AAVE).

Alih-alih menuai pujian, konten ini malah dianggap ofensif dan tidak sensitif secara budaya. Warganet menilai bahwa penampilan serta cara bicara mereka bukanlah bentuk penghormatan terhadap budaya kulit hitam, tetapi lebih menyerupai parodi yang mengejek.

Reaksi Publik dan Kehilangan Dukungan

Tak butuh waktu lama, siaran tersebut menjadi viral secara negatif. KISS OF LIFE kehilangan lebih dari 200.000 pengikut di media sosial dalam waktu singkat. Komentar negatif pun membanjiri akun media sosial mereka, terutama dari penggemar internasional yang menuntut klarifikasi dan permintaan maaf.

“Ini terasa seperti mereka memperlakukan budaya kulit hitam sebagai lelucon, bukan inspirasi,” ujar seorang entertainer kulit hitam yang berbasis di Seoul, menggarisbawahi bagaimana tindakan mereka dianggap melecehkan, bukan menghormati.

Permintaan Maaf

Pihak agensi, S2 Entertainment, sempat mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut bahwa tema konten tersebut adalah bentuk apresiasi terhadap budaya hip hop. Namun pernyataan ini dinilai tidak cukup, karena tidak diiringi dengan pengakuan kesalahan dari para anggota.

Akhirnya, pada tanggal 5 April, KISS OF LIFE merilis surat permintaan maaf yang ditulis tangan oleh keempat anggota. Dalam surat tersebut, mereka menyatakan:

Kami menyadari bahwa konten kami tidak sensitif secara budaya dan bertanggung jawab penuh atas tindakan kami… Satu-satunya hal yang dapat kami janjikan adalah terus mendidik diri sendiri dan menunjukkan ketulusan melalui tindakan, bukan hanya kata-kata.

Meski demikian, sebagian fans menganggap permintaan maaf itu terlambat dan tidak tulus. Terlebih lagi, anggota seperti Belle dan Haneul sempat mengunggah foto selfie di tengah kontroversi, yang semakin memicu kemarahan publik.

Sumber: X @KISSOFLIFE_S2

Kontroversi Serupa dalam Dunia K-Pop

Insiden ini bukan yang pertama di dunia K-pop. Sebelumnya, Mamamoo, TWICE, hingga Hwasa juga sempat dikecam karena tindakan yang dinilai menyinggung budaya lain. Namun di era globalisasi dan komunikasi lintas budaya yang makin cepat, publik kini menuntut standar yang lebih tinggi terhadap edukasi budaya dari para idol K-pop dan agensinya.

Seorang kritikus musik menyebut bahwa agensi seharusnya memiliki sistem pengawasan dan edukasi yang lebih baik. Apalagi, dengan platform seperti Weverse yang memungkinkan interaksi langsung antara idol dan penggemar global, kesalahan kecil dapat menjadi krisis besar dalam hitungan jam.