K-Pop Korea Musik

Fakta Menarik Debut Solo Mark NCT: Album The Firstfruit

Sumber: Instagram @nct

Setelah sembilan tahun aktif sebagai anggota NCT dan SuperM, Mark Lee akhirnya merilis debut solo yang telah lama ditunggu-tunggu.

Album The Firstfruit resmi dirilis pada 7 April 2025, menandai masa penting dalam perjalanan kariernya sebagai musisi. Bersamaan dengan album tersebut, video musik untuk lagu utama berjudul 1999 juga diluncurkan dan langsung mendapat respons positif dari penggemar global.

Perjalanan Panjang Menuju Album Solo

Debut ini bukanlah langkah instan. Sebelumnya, Mark telah menunjukkan kemampuannya sebagai solois lewat beberapa rilisan seperti Child (2022), Golden Hour (2023), hingga Fraktsiya (2024). Namun, titik balik sesungguhnya datang saat ia merilis 200 pada Mei 2024, lagu yang akhirnya menjadi pemicu untuk mengulang seluruh proses produksi albumnya dari awal.

“Setelah lagu 200 dirilis, saya sadar bahwa saya harus mengubah semuanya,” ujar Mark dalam wawancaranya bersama The Hollywood Reporter. Ia menghabiskan hampir satu tahun penuh untuk merancang ulang album ini, menjadikannya sebagai karya yang benar-benar mencerminkan jati dirinya.

Refleksi Diri Lewat Empat Kota Penting

The Firstfruit bukan sekadar album musik, melainkan autobiografi musikal yang terbagi ke dalam empat bagian berdasarkan kota-kota yang membentuk Mark sebagai pribadi dan seniman: Toronto, New York, Vancouver, dan Seoul. Setiap kota menjadi babak yang ditransformasikan menjadi lagu-lagu dengan karakteristik unik, dari masa kecilnya di Kanada hingga perjalanannya mengejar mimpi di Korea Selatan.

Track pembuka berjudul Toronto’s Window menggambarkan bagaimana Mark melihat kembali masa lalunya dengan sudut pandang baru. Lirik-liriknya penuh refleksi, termasuk penghargaan terhadap kedua orang tuanya dan keyakinan spiritualnya yang kuat.

Sumber: Instagram @nct

Lagu 1999: Simbol Kelahiran Kembali

Sebagai lagu utama, 1999 bukan hanya menyuguhkan pop anthem yang kuat dengan elemen funk, brass, dan orkestra, tapi juga menyimpan makna personal mendalam. Lagu ini merepresentasikan kelahiran kembali Mark, seiring dengan ia melangkah sebagai artis solo di usia dewasa.

Lahir di tahun 1999, lagu ini menjadi titik temu antara masa lalu dan masa kini, seolah-olah Mark merayakan ulang tahunnya dengan versi dirinya yang baru.

Video musik 1999 menambahkan narasi fiksi ilmiah, menggambarkan Mark sebagai figur dari masa depan yang datang ke tahun 1999 untuk menyelamatkan dunia dari ketakutan terhadap bug Y2K. Imajinasi ini menyatu dengan pesan personal dari sang musisi, menegaskan ambisinya untuk menjadi ikon pop masa kini.

Sumber: Instagram @nct

Kolaborasi dengan Apple Music dan Haechan

Dalam rangka promosi, Mark juga menggandeng Apple Music dalam acara radio eksklusif on your MARK, di mana ia membagikan cerita di balik tiap lagu dan proses kreatif di balik layar. Tak hanya itu, salah satu track +82 Pressin’menampilkan kolaborasi dengan rekan segrupnya, Haechan, menunjukkan sinergi kuat di antara keduanya yang telah terbina sejak awal karier di NCT.

Dari Meme ke Ikon: Kisah Paprika yang Jadi Simbol

Salah satu hal unik dari album ini adalah bagaimana Mark mengangkat sebuah inside joke dari fandom—julukan “paprika” yang awalnya merupakan meme—dan menjadikannya simbol kekuatan. Dari yang awalnya membuatnya malu, kini “paprika” justru menjadi ikon visual album yang mencerminkan keberaniannya untuk merangkul setiap sisi dirinya, termasuk yang tak sempurna.

Sumber: Instagram @nct

Makna Mendalam di Balik The Firstfruit

Judul album The Firstfruit sendiri memiliki akar spiritual. Dalam konteks alkitab, istilah ini merujuk pada praktik mempersembahkan hasil pertama dan terbaik kepada Tuhan sebagai bentuk syukur dan dedikasi.

Mark, yang dikenal religius, menjadikan makna tersebut sebagai pondasi konsep album, sekaligus pernyataan bahwa karya ini bukan hanya untuk industri musik, tapi juga untuk dirinya sendiri dan nilai-nilai yang ia pegang.

Lewat The Firstfruit, Mark bukan hanya memperkenalkan dirinya sebagai solois, tapi juga menunjukkan versi dirinya yang paling utuh. Album ini merupakan kisah keberanian untuk memulai kembali, mengolah luka, merayakan pencapaian, dan membagikan kisah hidup dengan cara yang paling jujur.