Industri anime telah membuktikan diri sebagai salah satu sektor yang memiliki potensi besar di masa depan. Dengan semakin luasnya jangkauan pasar yang dapat diraih, industri ini secara bisnis menjanjikan pendapatan yang signifikan bagi para pihak yang terlibat. Karena itu, sejumlah perusahaan besar yang sudah terjun ke dalam industri anime kini mulai mempersiapkan rencana strategis untuk meraih keuntungan maksimal di masa mendatang. Salah satu perusahaan tersebut adalah Toho Group, yang baru-baru ini merilis rencana jangka menengah mereka untuk masa depan industri anime.
Baru-baru ini, Toho Group mengumumkan Rencana Jangka Menengah hingga tahun 2028, yang memuat berbagai tujuan ambisius untuk divisi-divisi bisnis hiburan mereka. Studio legendaris asal Jepang ini juga tengah mempersiapkan diri untuk menyambut ulang tahunnya yang ke-100 pada tahun 2032.
Tiga tahun ke depan, yakni dari 2025 hingga 2028, akan menjadi fase penting bagi Toho dalam hal investasi berkelanjutan, pertumbuhan, dan transformasi perusahaan. Rencana ini dibangun di atas fondasi Rencana Jangka Menengah 2025, yang sebelumnya difokuskan pada pemulihan pasca-pandemi serta pembangunan dasar untuk mendorong pertumbuhan besar dan ekspansi global menuju tahun 2032 dan seterusnya.
Melihat ke belakang, tiga tahun terakhir merupakan periode penting dalam kesuksesan global Toho. Mulai dari kemenangan bersejarah di ajang Oscar lewat efek visual Godzilla Minus One, kesuksesan global Jujutsu Kaisen, hingga pertunjukan Spirited Away yang tiketnya ludes terjual di London, berdasarkan film legendaris karya Hayao Miyazaki.

Sebagai bagian dari Rencana 2025, anime telah ditetapkan sebagai “pilar keempat” dalam operasi bisnis perusahaan. Pendapatan operasional dari bisnis anime meningkat signifikan, dari ¥24,2 miliar pada tahun 2023 (9,9% dari total pendapatan konsolidasi grup) menjadi ¥46,5 miliar pada tahun 2024 (16,4%), dan diproyeksikan mencapai ¥55,4 miliar (17,7%) pada tahun fiskal 2025.Salah satu target utama Toho Group dalam rencana menuju 2032 adalah meningkatkan jumlah produksi anime dari 14 judul pada tahun 2025 menjadi 30 judul. Selain itu, mereka juga menargetkan peningkatan jumlah karyawan dari sekitar 60 menjadi 120 orang.
Untuk mendukung target ambisius ini, Toho telah mengakuisisi sejumlah anak perusahaan dan afiliasi strategis di bidang animasi, termasuk Toho Animation Studio, Science SARU, dan GKIDS, serta memiliki saham di CoMix Wave Films, Bandai Namco Holdings, Orange, dan Igloo Studio.Toho menargetkan peningkatan laba operasional sebesar 200% atau lebih di sektor IP & Anime, salah satunya dengan menggandakan jumlah karyawan di Toho Animation pada tahun 2032.
Rencana ini juga mencakup penguatan struktur organisasi di bidang IP & Anime, perluasan basis talenta, serta peningkatan kemampuan studio dalam memproduksi dan mendistribusikan konten serta IP berkualitas tinggi ke seluruh dunia. Target peningkatan laba lebih dari 200% ini akan didorong melalui pertumbuhan pendapatan dari sektor luar negeri dan game digital yang menjadi fokus utama pengembangan ke depan.Walaupun adanya isu mengenai ancamana industri anime jepang tidak membuat Toho Group pesimis namun justru makin optimis dalam mencapai target besarnya dimasa depan