Musik dalam anime bukan cuma sekadar pelengkap, tapi elemen penting yang bisa menentukan atmosfer, emosi, dan daya tarik sebuah cerita. Dari soundtrack epik yang bikin adegan pertarungan makin intens sampai melodi melankolis yang bikin momen sedih terasa lebih dalam, semua itu nggak lepas dari tangan dingin para composer. Beberapa di antaranya bahkan jadi legenda di industri ini karena karya-karya mereka yang ikonik.
Peran composer di anime mirip seperti sutradara dalam hal membentuk mood dan tone sebuah cerita. Musik yang tepat bisa memperkuat ekspresi karakter, membangun ketegangan, atau bahkan memberikan identitas unik pada suatu anime. Contohnya, siapa yang bisa lupa dengan nuansa jazz khas Cowboy Bebop atau orkestrasi megah di Attack on Titan? Semua itu adalah hasil kerja keras para composer yang merancang musik agar menyatu sempurna dengan visual dan narasi.
Salah satu nama besar dalam dunia musik anime adalah Yoko Kanno. Dia adalah otak di balik soundtrack Cowboy Bebop, Ghost in the Shell: Stand Alone Complex, dan Macross Plus. Gaya musiknya yang fleksibel, dari jazz, rock, hingga elektronik, membuat anime yang ia garap punya karakteristik musik yang kuat dan ikonik.

Lalu ada Hiroyuki Sawano, yang dikenal dengan gaya musik orkestrasi dramatisnya. Kalau pernah merasakan hype luar biasa saat mendengar lagu-lagu seperti Attack on Titan (“Vogel im Käfig”, “YouSeeBIGGIRL”) atau Kill la Kill (“Before My Body is Dry”), itu semua adalah hasil karyanya. Sawano punya ciri khas dalam menggunakan chorus besar dan elemen elektronik yang bikin musiknya terasa megah dan berenergi.

Di sisi lain, ada juga Joe Hisaishi, yang dikenal sebagai composer langganan Studio Ghibli. Musiknya dalam film-film seperti Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan Princess Mononoke punya sentuhan emosional yang dalam, sering kali menggunakan piano dan orkestrasi lembut yang bikin film-film Ghibli terasa semakin magis dan menyentuh.

Selain itu, Kohei Tanaka juga nggak bisa dilupakan, terutama berkat kontribusinya di One Piece. Soundtrack seperti “Ost To The Grand Line” dan “Mother Sea” udah jadi bagian penting dalam membangun dunia dan emosi di serial bajak laut legendaris ini.

Tanpa kehadiran composer, anime nggak akan punya daya tarik yang sama. Musiklah yang membantu menghidupkan cerita, memberikan emosi, dan menciptakan momen-momen yang membekas di hati penonton. Jadi, di balik adegan-adegan epik yang kita nikmati, ada composer yang bekerja keras untuk menciptakan harmoni sempurna antara visual dan suara.