J-Music Jepang Musik

Mengapa Visual Kei Meredup di Jepang dan Musik Indie Semakin Populer?

Malice Mizer

Visual Kei pernah jadi salah satu genre musik paling berpengaruh di Jepang, terutama pada era 1990-an hingga awal 2000-an. Tapi, seiring berjalannya waktu, genre ini mulai kehilangan popularitas. Sekarang, musik indie, pop, dan gaya “cute” lebih mendominasi industri musik Jepang. Mari kita bahas alasan kenapa pergeseran ini terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1. Pergeseran Selera Generasi Muda

Anak muda Jepang sekarang cenderung lebih suka musik yang ringan, gampang diakses, dan sesuai dengan gaya hidup mereka yang serba cepat. Musik visual kei, yang penuh dengan elemen dramatis dan teatrikal, jadi terasa kurang relevan buat mereka. Generasi muda lebih tertarik sama lagu-lagu catchy dari genre indie pop atau idol pop, yang lebih simpel dan langsung nyambung.

Platform seperti TikTok dan YouTube pun jadi tempat utama buat mereka nemuin musik baru. Biasanya, genre yang viral di sana itu lebih sederhana dan gampang dinikmatin, beda banget sama visual kei yang punya estetika lebih kompleks dan kadang terasa lebih berat.

2. Pengaruh Tren Musik Global

Musik Jepang nggak bisa dipisahin dari pengaruh global. Tren musik K-pop, pop Barat, dan genre indie internasional udah jadi bagian dari kehidupan anak muda Jepang. Genre-genre ini punya sound yang minimalis dan melodi yang lebih gampang diterima banyak orang, jauh lebih luas audiensnya dibanding visual kei yang cenderung lebih niche.

3. Kejenuhan dan Penurunan Inovasi dalam Visual Kei

Di puncaknya, visual kei punya daya tarik yang kuat, tapi belakangan banyak band dalam genre ini yang dianggap kurang inovatif. Banyak yang terjebak dalam formula yang sama, bikin pendengar mulai merasa jenuh. Akhirnya, penggemar yang udah bosan beralih ke genre lain yang lebih fresh dan memberikan sesuatu yang baru.

Selain itu, visual kei punya basis penggemar yang cukup spesifik, jadi nggak bisa terlalu menarik bagi orang-orang di luar komunitas itu. Hal ini bikin genre ini terasa kurang inklusif dibandingkan musik pop atau indie yang lebih universal.

4. Kebangkitan Musik Indie di Jepang

Musisi indie di Jepang sekarang makin dikenal, terutama berkat platform digital seperti Spotify dan Bandcamp. Musik indie dianggap lebih autentik dan segar, dan lebih nyambung sama perasaan serta pengalaman hidup generasi muda.

Band indie seperti Yoasobi, Vaundy, dan Fujii Kaze berhasil bikin lagu-lagu yang menggabungkan melodi modern dengan lirik yang bisa relate sama banyak orang. Ini bikin mereka lebih menarik dan mudah diterima dibandingkan band visual kei yang seringkali punya konsep yang lebih teatrikal dan terkadang sulit dipahami.

5. Dominasi Budaya Idol dan “Cute”

Budaya idol dan konsep “kawaii” atau “moe” udah jadi bagian yang nggak terpisahkan dari industri hiburan Jepang. Musik dari grup idol kayak AKB48 atau Nogizaka46 sering banget ngadain acara spesial kayak handshake events, yang bikin penggemar merasa lebih dekat dengan idola mereka. Ini memberikan pengalaman yang sulit ditandingi oleh band visual kei.

Selain itu, lagu-lagu pop dengan nuansa “cute” sering digunakan dalam iklan, anime, dan drama, yang bikin daya tariknya jadi lebih luas dan menjangkau audiens yang lebih banyak.

6. Faktor Komersialisasi dan Aksesibilitas

Musik pop dan indie lebih mudah buat diajak kerja sama secara komersial. Misalnya, lagu-lagu dari genre ini sering banget dipake buat soundtrack iklan, anime, atau bahkan video game. Sebaliknya, visual kei dengan citra gelap dan edgy-nya nggak terlalu cocok buat konteks komersial yang lebih umum.

7. Evolusi Visual Kei Itu Sendiri

Banyak band visual kei yang mencoba berevolusi dengan masukin elemen-elemen musik pop atau elektronik buat bisa menarik audiens yang lebih luas. Namun, langkah ini justru bikin batasan visual kei jadi kabur, dan malah ngebuat penggemar setia genre ini kehilangan minat karena mereka merasa musiknya jadi nggak konsisten.

Secara keseluruhan, meskipun visual kei punya tempat tersendiri dalam sejarah musik Jepang, sekarang genre ini harus bersaing dengan tren musik yang lebih segar dan lebih gampang diterima banyak orang.