Berita Jepang Manga

MangaDex Tetap Aktif Meski Kena Takedown

Mangadex Logo

Dalam beberapa waktu terakhir, aksi perlawanan terhadap pembajakan karya digital di internet semakin gencar. Salah satu sektor yang terdampak signifikan adalah dunia manga. Upaya pemberantasan pembajakan manga Jepang bukan lagi hal yang baru, dan langkah-langkah ini terus dilakukan demi melindungi karya-karya yang telah resmi dipublikasikan.

Salah satu insiden yang baru-baru ini menyita perhatian para penggemar manga adalah takedown yang menimpa situs populer MangaDex. Kejadian ini menyebabkan ribuan judul manga yang ada di situs tersebut dihapus dalam waktu singkat, membuat banyak koleksi favorit pengguna menghilang begitu saja.

Takedown terhadap MangaDex tentu mengejutkan banyak pihak dan langsung menjadi topik hangat di kalangan penggemar manga. Banyak yang mulai mempertanyakan masa depan situs ini. Menanggapi hal tersebut, pihak MangaDex akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

Menurut pernyataan dari tim MangaDex, mereka terpaksa menghapus sekitar 7.000 judul dalam berbagai bahasa akibat serangkaian permintaan penghapusan berdasarkan DMCA (Digital Millennium Copyright Act) yang terjadi sekitar tanggal 16 Mei 2025. Dalam pernyataan tersebut, mereka juga menjawab berbagai pertanyaan dari komunitas, termasuk bagaimana permintaan penghapusan ditangani serta bagaimana proses pengajuan sengketa atas takedown dilakukan.

MangaDex menegaskan bahwa mereka tidak akan menutup situs, dan berkomitmen untuk terus mengembangkan serta meningkatkan fitur-fiturnya. Mereka juga menyatakan bahwa MangaDex tidak akan berubah menjadi seperti Crunchyroll, yang dulunya berawal sebagai situs berbagi konten bajakan sebelum kemudian menjadi platform resmi berlisensi. Sebagai referensi, wawancara dengan pendiri Crunchyroll, Kun Gao, pada Januari lalu bisa dijadikan acuan untuk memahami sejarah transformasi situs tersebut.

Dalam pernyataan yang sama, MangaDex juga menjelaskan hubungan mereka dengan NamiComi, sebuah platform manga dan komik yang tengah berkembang. Disebutkan bahwa NamiComi kini mengelola situs dan domain MangaDex, namun tidak ada transaksi keuangan yang terjadi dalam kesepakatan ini. Tim inti MangaDex sendiri diakui berjumlah kecil, yang menjadi salah satu alasan mengapa FAQ (tanya-jawab) baru dirilis belakangan.

MangaDex juga menyampaikan:

“Penutupan berbagai agregator akhir-akhir ini telah mendorong pertumbuhan pesat MangaDex. Meskipun sebelumnya kami hanya menerima sedikit permintaan penghapusan, jumlahnya kini meningkat drastis hingga kami tidak bisa lagi menanganinya sendiri. NamiComi memiliki kerangka hukum yang diperlukan untuk melanjutkan dan memastikan keberlanjutan MangaDex dalam jangka panjang.”

Sebagai gambaran, menurut data dari Similarweb, MangaDex mencatatkan 68,8 juta kunjungan bulanan pada April 2025 naik 31% dibandingkan Februari yang mencatatkan 52,6 juta kunjungan.

Selain itu, MangaDex juga mengumumkan adanya perubahan aturan baru yang bertujuan untuk membatasi “pengambilan keuntungan secara berlebihan.” Ini tampaknya merespons fenomena seperti yang dialami situs Reaper Scans, sebuah situs webtoon dan novel web populer yang baru-baru ini ditutup setelah menerima surat Cease & Desist dari Kakao Entertainment. Reaper Scans sendiri sempat dikritik karena menempatkan konten berhak cipta di balik paywall (akses berbayar).