Kembalinya serial Bleach untuk menyelesaikan arc terakhirnya, Thousand-Year Blood War, menjadi salah satu adaptasi anime yang paling dinantikan oleh para penggemar setelah hampir satu dekade hiatus. Adaptasi ini juga menandai era baru bagi Studio Pierrot, yang telah memproduksi beberapa anime terbesar dan paling berpengaruh sepanjang masa. Selain itu, studio ini meluncurkan divisi baru yang bertujuan untuk menghadirkan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Produser anime ini pun mengungkapkan alasan di balik langkah besar tersebut.
Dalam sebuah dokumenter tentang Studio Pierrot yang diproduksi oleh NHK, terungkap berbagai aspek menarik dari studio ini, termasuk karya mereka di seri populer seperti Naruto, pendekatan mereka terhadap era animasi baru, serta bagaimana Bleach berperan dalam membentuk masa depan studio. Dalam segmen mengenai Pierrot Films,divisi baru yang didirikan oleh Studio Pierrot,produser Yoshihiro Tominaga menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan untuk menghilangkan kendala terkait waktu, biaya produksi, dan tenaga kerja. Demi bersaing di industri anime yang semakin global, Pierrot beralih dari produksi anime mingguan yang berjalan sepanjang tahun menjadi fokus pada anime musiman yang lebih pendek, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas secara signifikan agar lebih dapat dinikmati oleh penonton di seluruh dunia.
Tominaga melanjutkan bahwa, berbeda dari beberapa studio lain, Pierrot sebelumnya tidak terlalu fokus pada kualitas tinggi dalam setiap episodenya, terutama karena sistem produksi anime mingguan lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas. Akibatnya, banyak anime yang diproduksi termasuk Bleach, Naruto, Boruto, dan Black Clover mengalami masalah seperti episode filler yang berlebihan dan kualitas animasi yang fluktuatif. Kesuksesan besar anime seperti Demon Slayer menjadi faktor pendorong bagi Pierrot untuk mengevaluasi ulang pendekatan mereka dalam memproduksi anime.
Keputusan untuk mencoba format anime musiman dimulai dengan Bleach: Thousand-Year Blood War. Setelah Pierrot Films dibentuk, Tominaga membawa staf baru, memperpanjang jadwal produksi dari kurang dari satu tahun menjadi satu setengah tahun, serta meningkatkan anggaran demi memastikan kualitas yang lebih baik. Bleach: Thousand-Year Blood War menjadi proyek pertama dari divisi baru ini dan langsung menjadi fokus utama studio dalam upaya restrukturisasi mereka. Meskipun awalnya ada skeptisisme dari para penggemar, hasil akhirnya berbicara sendiri: anime ini mendapat sambutan luar biasa berkat peningkatan kualitas yang signifikan.
Walaupun cour kedua Bleach: Thousand-Year Blood War sempat mendapat kritik, Studio Pierrot bergerak cepat untuk meningkatkan kualitasnya. Perubahan yang diterapkan melalui Pierrot Films terbukti sukses, dengan peningkatan kualitas antara cour kedua dan ketiga yang sangat mencolok. Tampaknya tim produksi benar-benar serius dalam menghadirkan anime ini sebaik mungkin, dan para penggemar kini sangat menantikan cour terakhir dari Bleach: Thousand-Year Blood War.
Meskipun anime ini masih menyisakan satu cour lagi, proyek ini telah dianggap sebagai kesuksesan besar. CEO Studio Pierrot bahkan mengisyaratkan bahwa penggemar dapat menantikan kejutan dari proyek-proyek masa depan mereka. Dengan seri-seri seperti episode spesial ulang tahun Naruto, Boruto: Two Blue Vortex, Black Clover, serta kemungkinan kembalinya Akatsuki no Yona, para penggemar dapat berharap bahwa Studio Pierrot akan terus berinovasi dan menghadirkan produksi berkualitas tinggi di masa mendatang.