Seri Anime terbaru Dragon Ball, yaitu Dragon Ball Daima, telah menjadi obat rindu bagi para penggemar yang telah menantikan kelanjutan franchise ini sejak 2018. Seri ini menjadi sangat istimewa karena merupakan karya terakhir dari Akira Toriyama, di mana ia berperan besar dalam pengembangannya,mulai dari cerita hingga desain karakter. Dengan keterlibatan langsung sang kreator, Dragon Ball Daima pun dianggap sebagai karya perpisahan Toriyama untuk para penggemar Dragon Ball.
Selain itu, Dragon Ball Daima mengambil konsep yang cukup menarik, yaitu mengembalikan karakter-karakternya ke bentuk anak-anak melalui kejadian misterius. Konsep ini mengingatkan banyak penggemar pada Dragon Ball GT. Namun, perbedaannya terletak pada keterlibatan penuh Akira Toriyama dalam Daima, tidak seperti GT, di mana ia hanya bertindak sebagai pengawas produksi.
Meskipun dikerjakan langsung oleh sang kreator, Dragon Ball Daima tetap memiliki beberapa plot hole atau ketidakkonsistenan cerita yang belum dijelaskan secara jelas hingga seri ini berakhir.
Plot Hole dalam Dragon Ball Daima
Salah satu kesalahan terbesar dalam Daima adalah klaim bahwa seri ini merupakan interquel yang berlangsung di antara peristiwa Dragon Ball Z dan Dragon Ball Super. Hal ini justru menciptakan plot hole atau celah dalam alur cerita yang sulit dijelaskan secara logis.
Sebagai contoh, dalam pertemuan pertama Goku dengan Bills di Dragon Ball Super, ia menyatakan bahwa Super Saiyan 3 adalah bentuk transformasi tertinggi yang mungkin dicapai. Namun, dalam Daima, Goku justru sudah mencapai Super Saiyan 4, yang seharusnya belum ada di alur waktu tersebut.
Selain itu, dalam Dragon Ball Super, saat Bills menyerang Bulma, Vegeta berubah menjadi Super Saiyan 2 dan hampir bisa menandingi kekuatan Dewa Kehancuran. Namun, dalam Daima, Vegeta tampaknya sudah bisa mencapai Super Saiyan 3 sejak awal, yang bertentangan dengan perkembangan karakter di Super.
Kesalahan lain muncul di episode terakhir Daima, di mana Goku mengungkapkan kepada Vegeta bahwa ia berlatih untuk mencapai Super Saiyan 4 setelah mengalahkan Majin Buu. Menurutnya, ia menyadari bahwa ada musuh yang lebih kuat di luar sana, sehingga ia harus bersiap. Transformasi ini akhirnya berhasil ia capai saat bertarung melawan Gomah dan hal tersebut masih membuat pertanyaan alasan tranformasi tersebut tidak di pakai pada saat Dragon ball Super padahal Dragon ball Daima terjadi sebelum Dragon Ball Super.
Jelas bahwa Dragon Ball Daima dipenuhi dengan momen-momen yang dirancang untuk membangkitkan nostalgia bagi para penggemar lama. Namun, di sisi lain, serial ini tampaknya mengabaikan konsistensi cerita dalam semesta Dragon Ball
Masa Depan Dragon Ball Daima
Meskipun demikian, plot hole dalam Dragon Ball Daima justru bisa menjadi peluang bagi kelanjutan seri ini. Hingga saat ini, Toei Animation belum secara resmi mengumumkan musim kedua Daima, tetapi kemungkinannya masih terbuka lebar. Alam Iblis dalam cerita Daima sangat luas, dan para Saiyan bahkan belum menjelajahi setengahnya. Bisa jadi, di dunia iblis masih ada musuh yang jauh lebih kuat yang akan memaksa Goku dan Vegeta untuk kembali bertarung.
Jika musim kedua benar-benar terjadi, ini bisa menjadi kesempatan emas untuk menghubungkan cerita Daima dengan Dragon Ball Super secara lebih efektif serta menjelaskan plot hole terkait Super Saiyan 4 Goku dan Super Saiyan 3 Vegeta.
Meskipun Dragon Ball Daima menghadirkan nostalgia dan aksi yang memukau, celah dalam alur ceritanya memunculkan berbagai pertanyaan bagi penggemar. Ketidakkonsistenan dalam transformasi Super Saiyan Goku dan Vegeta menunjukkan bahwa masih banyak misteri yang belum terjawab.
Namun, alih-alih menjadi kelemahan, plot hole ini justru bisa menjadi peluang bagi Toei Animation untuk mengembangkan cerita lebih lanjut. Dengan potensi eksplorasi dunia iblis yang lebih luas, serta koneksi yang lebih erat dengan Dragon Ball Super, masa depan Dragon Ball Daima masih terbuka lebar.
