Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyatakan pada Sabtu bahwa Jepang telah sepakat untuk menyediakan kapal patroli berkecepatan tinggi kepada Indonesia. Selain itu, Jepang juga berminat mendukung program peningkatan gizi di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan setelah pembicaraan antara Ishiba dan Presiden Prabowo Subianto, dalam upaya memperkuat kerja sama keamanan di tengah meningkatnya pengaruh Tiongkok di kawasan maritim.
Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang keamanan energi, pengembangan sumber daya manusia, dan mitigasi bencana. Ishiba dan Prabowo juga menyetujui rencana untuk mengadakan putaran ketiga dialog “dua-plus-dua” antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan mereka pada akhir tahun ini.

“Mereka juga berminat membantu di bidang makanan bergizi, karena Jepang memiliki pengalaman di bidang tersebut selama 80 tahun,” ujar Presiden Prabowo usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, di Istana Bogor, Sabtu (11/1/2025).
Sebagai “mitra strategis komprehensif” yang berbagi nilai-nilai fundamental, Jepang berkomitmen untuk bekerja sama secara maksimal dalam membantu Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanannya. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, saat pertemuannya dengan Presiden Prabowo di Bogor, Jawa Barat.
Sebagai bagian dari program bantuan pertahanan, Jepang diperkirakan akan memasok dua kapal patroli guna memperkuat hubungan keamanan dengan negara-negara yang memiliki visi serupa.
Kedua negara sebelumnya telah menandatangani kesepakatan bilateral terkait transfer alat utama sistem senjata (alutsista) dan teknologi. Kesepakatan ini dicapai dalam putaran perundingan “dua-plus-dua” pada tahun 2021.
“Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan,” ujar Ishiba dalam konferensi pers bersama Presiden Prabowo setelah pertemuan pada Sabtu.
Jepang menganggap hubungan dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai hal yang strategis, terutama karena kedekatan kawasan ini dengan Laut Cina Selatan, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Selain itu, Jepang menghargai hubungan dengan negara-negara ekonomi baru dan berkembang di kawasan yang dikenal sebagai Dunia Selatan, di mana Indonesia berupaya memainkan peran utama.
Presiden Prabowo menyambut baik kunjungan Perdana Menteri Jepang, yang menurutnya mencerminkan “komitmen kuat” kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral.
Prabowo juga menyebutkan bahwa mereka membahas berbagai bidang kerja sama, termasuk pengembangan infrastruktur, energi, dan kesehatan, serta bertukar pandangan mengenai situasi geopolitik global.
Sebagai negara kaya sumber daya, Indonesia memiliki posisi strategis di sepanjang Selat Malaka, jalur pelayaran utama untuk distribusi energi dan barang.
Ishiba, yang menjabat sebagai Perdana Menteri sejak Oktober, sedang dalam perjalanan resmi terakhirnya yang juga mencakup kunjungan ke Malaysia. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara kunci dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, berdasarkan aturan internasional.
Di Malaysia pada hari Jumat, Ishiba dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim sepakat untuk bekerja sama dalam memastikan keamanan regional dan memperkuat rantai pasokan yang tangguh.
Perjalanan ke Asia Tenggara ini menandai kunjungan luar negeri pertama Ishiba sebagai Perdana Menteri yang difokuskan pada pertemuan puncak bilateral.
©KYODO NEWS