Musik dalam anime bukan cuma sekadar pelengkap, tapi elemen penting yang bisa menentukan atmosfer, emosi, dan daya tarik sebuah cerita. Dari soundtrack epik yang bikin adegan pertarungan makin intens sampai melodi melankolis yang bikin momen sedih terasa lebih dalam, semua itu nggak lepas dari tangan dingin para composer. Beberapa di antaranya bahkan jadi legenda di
Pada 15 Februari 2025, timelesz, grup J-Pop yang sebelumnya dikenal sebagai Sexy Zone, mengumumkan lima anggota baru dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di kantor Universal Music Japan. Perubahan ini menjadi titik awal perjalanan baru grup tersebut sebagai grup beranggotakan delapan orang. Perjalanan Panjang Menuju Formasi Baru timelesz Sexy Zone awalnya dibentuk pada September 2011
Fujii Kaze, baru saja dijadikan sebagai brand ambassador serta bintang iklan I LOHAS, sebuah merek air mineral asal Jepang. Tak hanya itu, iklan tersebut juga diiringi oleh Masshiro, lagu terbaru yang ditulis oleh Kaze. Iklan I LOHAS “Tomorrow will surely be a good feeling too” yang dibintangi oleh Kaze akan ditayangkan mulai hari ini, Senin
Hari Valentine itu nggak selalu penuh kebahagiaan, terutama buat yang lagi patah hati atau merasa kesepian. Nah, kalau butuh lagu yang bisa menemani suasana galau, band J-Pop Back Number ini punya banyak lagu yang pas buat jadi soundtrack hari Valentine-mu yang sepi. Berikut lima lagu pilihan dari Back Number yang bisa menemani perasaanmu! 1. “Christmas
Band rock asal Jepang, PELICAN FANCLUB secara resmi mengumumkan hiatus tanpa batas waktu pada 1 Februari 2025. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Anri Endou, vokalis dan gitaris utama band lewat media sosial resminya @PELICANFANCLUB. Keputusan ini diambil setelah Endo merasa tidak ada lagi lagu baru yang dapat dihasilkan dari aktivitas kreatif mereka. Keputusan ini tentunya
Band rock populer RADWIMPS pada Senin (10/02) mengumumkan akan membawakan lagu berjudul “Tamamono” (Hadiah/Gift) sebagai theme song untuk drama pagi NHK terbaru, Anpan, yang dijadwalkan tayang perdana pada 31 Maret 2025. Drama ini terinspirasi dari kisah nyata Takashi Yanase, kreator Anpanman (diperankan oleh Takumi Kitamura), serta istrinya, Nobu Komatsu (diperankan oleh Mio Imada), yang mendukungnya
Visual Kei pernah jadi salah satu genre musik paling berpengaruh di Jepang, terutama pada era 1990-an hingga awal 2000-an. Tapi, seiring berjalannya waktu, genre ini mulai kehilangan popularitas. Sekarang, musik indie, pop, dan gaya “cute” lebih mendominasi industri musik Jepang. Mari kita bahas alasan kenapa pergeseran ini terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1. Pergeseran Selera
HYBE Label Japan resmi merilis poster utama untuk program audisi lewat akun media sosial mereka pada tanggal 4 Februari kemarin dan secara berurutan telah mengunggah foto dan profil singkat masing-masing kontestan HYBE’S next generation. Program audisi HYBE Label Japan kali ini bertajuk Oen-HIGH ~The Starting Line of Dreams~「応援-HIGH 〜夢のスタートライン〜」dan menghadirkan 11 kontestan Jepang yang disebut
Lily Chou-Chou adalah contoh keren bagaimana dunia fiksi dan kenyataan bisa saling berbaur. Meski awalnya hanya sebuah band fiksi dalam film All About Lily Chou-Chou (2001) karya Shunji Iwai, musik mereka berhasil keluar dari layar dan meraih eksistensi nyata. Band ini membuktikan bahwa kreativitas dalam dunia fiksi bisa jadi punya dampak yang besar di dunia
“Plazma” karya Kenshi Yonezu yang baru saja rilis pada 20 Januari, sukses mencapai posisi 1 di Chart Japan Hot 100 Billboard per tanggal 29 Januari 2025. Lagu ini merupakan lagu tema (theme song) dari Mobile Suit Gundam GQuuuuuuX -Beginning- yang dirilis di Jepang pada 17 Januari lalu. Lagu “Plazma” berhasil menggeser “Lilac” dari Mrs. GREEN